Obsesi : II

Nah, kali ini kita lanjut lagi. sampai mana kemarin? Oh iya, soal saya yang mulai tercebur ke dalam dunia SasuSaku dari rekomendasi fanfic di Narutofan.

Saya bersyukur juga dulu nyeburnya ke Narutofan, dan bukan yang lain. Jadi yang pertama kali saya baca itu hampir semuanya pada berkualitas, meskipun saya tidak mencari tahu siapa pengarangnya dan untuk apa. Pokoknya masih belajar lah. Dulu juga fanfiction.net kan masih seadanya, masih ada lambang lampu-nya, gitu lah.

Awalnya sih saya baca online di warnet. Sekali ke warnet bisa tiga jam—satu jamnya empat ribu, hitunglah sendiri. Sering banget. Makin jatuh cinta setelah baca cerita AU tentang anak-anak Sasuke dan Sakura di masa mendatang. Lalu, saya makin aktif di animegalleries.net dan search juga di Piczo—juga di photobucket. Koleksi fanart saya terus bertambah. SasuSaku, SasuSaku, berlanjut dengan het pairing lain.

Dan datanglah screenshot episode 109 kepada saya.

Anda tahu? SAYA BENAR-BENAR GILA WAKTU ITU.

UWAAAAAAAAAAAHHH! APA INIIII? OMAIGAWS OMAIGAWD OMAIGAWFT

Ya, cukup.


Intinya, gambar—yang menuai banyak, BANYAK komentar itu—benar-benar sangat menggugah! Sangat penasaran! Dan karena saya ngga tau, tentang apa sih episode 109 itu—saya sih senang-senang aja. Abis... gambar itu bener-bener keliatan seriu...s sekali. Manthabbb... sekali. Secara waktu itu saya baru nonton dua puluh lima episode pertama Naruto, baru juga mulai Ujian Chuunin, tampang-tampang rookie nine masih pada culun.

Mendadak si penggemar pemula ini disodorin screencaps, episode 109, yang (katanya) separuhnya dihabiskan sama mereka berdua, dan di situ wajah mereka kelihatan dewasa—jidat Sakura ga nongnong, Sasuke ga ayam-ayam amat. Dan satu lagi, EMO GANTENG, MWAHAHA. Perlu diketahui saya masih ngepens sama Sasuke waktu itu.

Hasilnya? OH TENTU SAJA MAKIN GILA. Saya searching. Kali ini di fanfiction.net saya konsentrasi sama Fandom SasuSaku English. Tiap hari ngeliat perkembangannya, dan betapa bahagianya saya waktu nemuin page fanfic mereka bertambah. 78 halaman, 80, 82, 100... dan seterusnya. Kadang ngasih review, satu atau dua. Tapi utamanya sih baca.

Dan yang saya inget, yang abal pun dibaca juga. Fanfic-fanfic itu ada yang saya print dan saya bundel untuk dibaca kemana-mana, kayak novel. Saya tularin ke temen sebangku saya waktu itu, tapi sayangnya mental. Dia malah jadi penggemar NaruHina sejati, haha. Dan tiap hari kita pun selalu debat soal mana yang lebih oke, SasuSaku atau NaruHina. Padahal jelas-jelas beda topik, hahaha...

Oh, dan satu lagi yang lucu. Saya waktu itu ga terima kalau baca fanfic SasuSaku yang sad ending. Pokoknya, harus happy ending! Harusharusharus! Bener-bener pikiran dangkal... =3=. Tapi, itu juga yang menyebabkan mengapa di awal ‘karir’ saya, saya banyak bikin fluff... sejak awal, saya menghujani diri sendiri dengan fluff.

Tapi...

Datanglah malapetaka itu, saat dimana saya mendapatkan DVD Naruto yang berisi episode 109 di dalamnya.

(hukshukshuks...)

Pulang sekolah. Saya begitu gembira mendapatkan DVD itu. Senang. Saya ga langsung ke kamar. Langsung nyiapin player dan cemilan, jelas. Saya ajak adik saya—yang maniak NaruHina—untuk nonton. Kami pun nonton bareng.

Oh sungguh awal yang menggembirakan. Betapa Sakura begitu mengkhawatirkan Sasuke, begitu juga Naruto. Dan Sasuke juga memikirkan teman-temannya yang ada di Konoha. Huh, syukurlah, paling engga dia juga sempat mikirin Sakura. Lalu tibalah saatnya pada bagian pertengahan. Uhwaw, saya beneran jejingkrakan waktu menemukan Sasuke muncul. Dan firasat Sakura yang begitu—ugh, tepat. Dan mereka bertemu di bangku bersejarah itu. dan mereka bicara. Mengenang masa lalu. Begitu mengharukan.

Lho?

Lho?

Lho?

MEREKA PISAH, SODARA-SODARA. GRAAAAAAAWWWWWWWWWWWW!!!!

SAYA SYOK SYOK SYOK SYOK. Jadi, itukah lanjutan ceritanya? Itukah mengapa mereka tampak begitu dewasa di sana? Itukah sebabnya mereka sangaaaat serius waktu ngomong—dan Sakura berurai air mata? Dan Sasuke bengis? (eh, emang udah biasa).

Em, saya sempet ngambek dalam hati sendiri sama kang Kishi. Haha. Teganya oh teganya, kau, kang Kishi. Saya makin gila, saya memang saat itu sudah jadi author di ffn English (dengan username lain, tentu saja. kalo ada yang nemu, hebat.), dan saya pun bikin banyak oneshots fluff sebagai pelipur lara, yang akhirnya malah menuai flame karena grammarnya pada salah. HAHA. Tapi ya sudahlah.

Dari situ saya makin dahsyat lagi. Nyari fanart, baca fanfic, bikin fanfic, baca doujinshi, nyari shrine, anggota grup, milis, nyari pendapat pribadi siapa aja yang suka sama mereka... dan sebagainya. Saya punya beberapa teman waktu itu, semua orang Filipina, dan mereka juga suka SasuSaku, dan mereka juga nangis waktu nonton episode 109. (Tepatnya, kami ber--tiga, atau empat ya? Nangis massal via keyboard)

Yah, tapi, karena itu juga saya jadi sangat, sangat, SANGAT suka sama SasuSaku. Meskipun saya juga suka pairing lain—dan sempat bosan sama mereka, tapi ternyata saya masih suka. Ah, dan... aneh juga, semakin saya suka sama pairing ini, makin pengen saya bikin mereka ngga bahagia... karena ini adalah pairing paling angst yang ada di Naruto. Hetero, yaaa.

Ehem, dan bagaimana kabar saya sekarang? Sebesar apa rasa suka saya pada mereka? Oke, saya akan beritahukan sedikit informasi...

Koleksi gambar adalah sekitar 750-an file(s), terbagi jadi lima puluh folder yang terpisah sesuai tema dan jenis, dengan 54 file di antaranya adalah screencap dari anime, terutama episode 109 dan tambahan lainnya. Terus, ada sekitar 56 file potongan doujinshi dan 100 lebih avatar dan wallpaper, baik yang dibuat orang maupun buatan sendiri. Dari archive saya sekarang, lima belas dari tujuh belas cerita punya main pairing SasuSaku. Saya juga terdaftar di twinbells, dan saya punya archive fanfic english (yang saya kumpulin dari bertaun-taun lalu), nyaris semua main pairingnya SasuSaku, dan itu semua ada sekitar... em... 500 file. Ditambah dua puluh AMV. Saingan saya AMV AyuHiyo yang jumlahnya tujuh belas. Dan juga puluhan projek buatan sendiri, seperti wallpaper, fanart, doujin, siggy, dan ava...

Dibandingkan koleksi pair lain, seperti NaruHina, NejiTen, ShikaIno, NejiHina, dan AyuHiyo, koleksi SasuSaku sepuluh kali lipat lebih besar. Totalnya? Yah, SasuSaku menghabiskan kira-kira setengah gigabyte dari hardisk saya.

Emang saya udah gila ternyata.

Cheers,

blackpapillon